Kamis, 04 Desember 2014

STRATEGI PEMBELAJARAN KITABAH



STRATEGI PEMBELAJARAN KITABAH

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam mempelajari bahasa Arab, salah satu kemahiran yang tidak dapat dikesampingkan begitu saja adalah kemahiran menulis. Menulis merupakan kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berpikir serta keterampilan ekspresi dalam bentuk tulisan. Menulis tidak mungkin dipisahkan dengan keterampilan berbahasa lain seperti mendengarkan, berbicara dan membaca. Keempat keterampilan berbahasa itu harus saling melengkapi, mempengaruhi dan dipengaruhi. Pengalaman dan masukan yang diperoleh dari menyimak, berbicara, dan membaca, akan memberikan kontribusi berharga dalam menulis, begitu pula sebaliknya. Namun demikian, menulis memiliki karakter khas yang membedakannya dari yang lainnya. Sifat aktif dan produktif dalam menulis memberikannya ciri khusus dalam hal kecaraan, medium, dan ragam bahasa yang digunakannya.
Dilihat dari aspek kemahiran berbahasa Arab, menulis dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan yang sangat kompleks, sebab terletak pada tuntutan kemampuan untuk menata dan mengorganisasikan ide secara runtut dan logis, serta kemampuan dalam konteks menyajikan tulisan dalam ragam bahasa tulis dan kaidah penulisan yang berbeda-beda. Dalam hal ini Syamsuddin Asyrofi menyatakan, setidaknya ada dua aspek yang dalam kegiatan menulis ini, yaitu kemahiran dalam membentuk huruf dan menguasai ejaan dan kemahiran melahirkan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulian berbahasa Arab.[1] Artinya, di balik kerumitannya tersebut, kemahiran menulis memiliki manfaat besar dalam rangka sebagai pendukung penting kegiatan berbahasa, khususnya kontribusinya dalam membantu pengembangan daya inisiatif dan kreativitas untuk menemukan, mengumpulkan, mengolah dan menata informasi yang kemudian tersajikan dalam bentuk tulisan bermutu.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dalam makalah ini akan membahas tentang:
1.      Apakah pengertian dan tujuan pembelajaran kitabah?
2.      Apa saja jenis-jenis kitabah?
3.      Apa saja fase pembelajaran kitabah?
4.      Apa saja strategi pembelajaran kitabah?
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kitabah
Pengertian kitabah menurut bahasa adalah kumpulan kata yang tersusun dan teratur. Dan makna kitabah secara epistimologi adalah kumpulan dari kata yang tersusun dan mengandung arti, karena kitabah tidak akan terbentuk kecuali dengan adanya kata yang beraturan. Dan dengan adanya kitabah manusia bisa menuangkan expresi hatinya dengan bebas sesuai dengan apa yang difikirkannya. Dengan menuangkan ungkapan yang tertulis diharapkan para pembaca dapat mengerti apa yang ingin penulis ungkapkan.[2]
Pada dasarnya, menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis, seorang menulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata. Ketrampilan menulis digunakan untuk mencatat, merekam, meyakinkan, melaporkan, menginformasikan, dan mempengaruhi pembaca. Maksud dan tujuan studi itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh para pembelajar yang dapat menyusun dan merangkai jalan fikiran dan mengemukakannya secara tertulis dengan jelas, lancar, dan komunikatif. Kejelasan ini bergantung pada fikiran, organisasi, pemakaian dan pemilihan kata, dan struktur kalimat.[3]
Menulis adalah sebuah kererampilan berbahasa yang terpadu, yang ditunjukan untuk menghasilkan sesuatu yang disebut tulisan. Sekurang-kurangnya ada tiga komponen yang tergabung dalam aktivitas menulis tersebut, yaitu:[4]
1.      Penguasaan bahasa tulis, meliputi kosa kata, struktur, kalimat, paragraph, ejaan, fragmatig dan sebagainya.
2.      Penguasaan isi karangan sesuai dengan topik yang akan ditulis.
3.      Penguasaan tentang jenis-jenis tulisan, yaitu bagaimana merangkai isi tulisan dengan menggunakan bahasa tulis sehingga membentuk sebuah komposisi yang diinginkan, seperti esai, artikel, cerita pendek, buku dan sebagainya.
Keterampilan menulis (maharah al-kitabah/writing skill) adalah[5] kemampuan dalam mendeskripsikan atau mengungkapkan isi pikiran, mulai dari aspek sederhana seperti menulis kata-kata sampai kepada aspek yang kompleks yaitu mengarang. Kemudian keterampilan menulis juga merupakan keterampilan yang paling tinggi tingkat kesulitannya[6] bagi pembelajar dibandingkan dengan ketiga keterampilan lainnya.
Aspek-aspek dalam maharah kitabah menurut ‘Ulyan adalah al-qowaid (nahwu dan sharf), imla’ dan khot. Adapun unsur-unsur dalam kitabah adalah al-kalimah (satuan kata yang terkecil dari satuan kalimat atau unsur dasar pembentukan kaliamat), al-jumlah (kumpulan kata yang dapat membentuk pemahaman makna atau satu kata yang disandarkan dengan kata yang lain), al-fakroh (paragraf) dan uslub.[7]
Abdul Hamid mengemukakan bahwa kemahiran menulis mempunyai tiga aspek: pertama, kemahiran membentuk huruf dan penguasaan ejaan; kedua kemahiran memperbaiki khoth; ketiga kemahiran melahirkan fikiran dan perasaan dengan tulisan.[8] Inti dari kemahiran menulis dalam pengajaran bahasa terletak pada aspek ketiga. Dalam kenyataan kita lihat, banyak orang yang dapat menulis Arab dengan amat baik, tetapi tidak faham makna kalimat yang ditulisnya, apalagi melahirkan maksud dan pikirannya sendiri dengan bahasa Arab. Sebaliknya tidak sedikit sarjana bahasa Arab yang tulisannya seperti ‘cakar ayam’.[9]
Seperti halnya kemampuan berbicara, kemampuan menulis mengandalkan kemampuan berbahasa yang bersifat aktif dan produktif. Kedua keterampilan ini merupakan usaha untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan yang ada pada diri seorang pemakai bahasa melalui bahasa. Perbedaannya terletak pada cara yang digunakan untuk mengungkapkannya. Pikiran dan perasaan dalam berbicara diungkapkan secara lisan sedangkan dalam menulis dilakukan secara tertulis. Kemudian memiliki ciri-ciri yang berbeda dan tuntutan yang berbeda pula dalam penggunaannya. Sehingga perbedaan tersebut akan tercermin pula pada pengajarannya termasuk pada penyelenggaraan tes bahasanya.
Menulis merupakan salah satu keterampilan penting dalam pembelajaran bahasa Arab. Jika berbicara merupakan sarana untuk berkomunikasi aktif dengan orang lain sehingga ia dapat mengungkapkan perasaan dan pemikirannya dan membaca merupakan alat yang digunakan orang untuk mengetahui sesuatu yang terjadi pada masa-masa sebelumnya, maka menulis merupakan suatu aktifitas untuk mengaktualisasikan kemampuan dirinya dan spesialisasi keilmuannya kepada publik,[10] karena dari hasil tulisannya baik berupa buku maupun sekedar naskah opini dan makalah singkat, pembaca dapat mengetahui kwalitas keilmuan yang ia miliki dari spesialisasi keilmuannya. Menulis juga merupakan sarana berkomunikasi yang tidak terbatas oleh waktu dan tempat. Jika dalam berbicara, kemungkinan audiennya tidak akan lebih dari 100 orang, akan tetapi jika menulis audiennya bisa mencapai jutaan orang.
B.     Tujuan Pembelajaran Kitabah
Tujuan utama dalam pembelajaran menulis salah satunya mengontrol penggunaan sistem sintaksis bahasa arab dalam buku atau topik yang dapat dipahami orang arab. Dan memungkinkan kita menjelaskan lebih rinci tujuan ini dari serangkaian tujuan selama proses pengajaran menulis dalam hal metode dan gaya bahasa (uslub). Tujuan pengajaran menulis bahasa Arab memungkinkan siswa belajar menurut Mahmud Kamil An-Naqoh adalah:[11]
1)      Menulis huruf arab dan memahami hubungan antara bentuk huruf dan suara
2)      Menulis kalimat arab dengan huruf terpisah dan huruf bersambung dengan perbedaan bentuk huruf baik diawal, tengah ataupun akhir
3)      Penguasaan cara penulisan bahasa arab dengan jelas dan benar
4)      Penguasaan menulis salinan kaligrafi atau tambalan-tambalan keduanya lebih mudah dipelajari
5)      Penguasaan/mampu menulis dari kanan ke kiri
6)      Mengetahui tanda baca dan petunjuknya dan cara penggunaannya
7)      Mengetahui prinsip imla dan mengenal apa yang terdapat dalam bahasa arab
8)      Menterjemahkan ide-ide dalam menulis kalimat dengan menggunakan tata bahasa arab yang sesuai dengan kata
9)      Menterjemahkan ide-ide dalam menulis kalimat yang benar dengan menggunakan kata yang benar dalam kontek mengubah bentuk kata atau mengubah kontruksi makna (mufrad, mutsanna jama, mudakar muannast, idhofat,dsb)
10)  Menterjemahkan ide-ide tertulis dengan menggunakan tata bahasa yang sesuai
11)  Menggunakan gaya bahasa yang sesuai untuk judul atau ide yang dinyatakan
12)  Kecepatan menulis mencerminkan dirinya dalam berbahasa yang benar,tepat jelas dan ekspresif.
Adapun tujuan dari pembelajaran menulis menurut Hasan Syahatah adalah sebagai berikut:[12]
1)      Agar siswa terbiasa menulis bahasa Arab dengan benar.
2)      Agar siswa mampu mendeskripsikan sesuatu yang dia lihat atau dia alami dengan cermat dan benar.
3)      Agar siswa mampu mendeskripsikan sesuatu dengan cepat.
4)      Melatih siswa untuk mengekspresikan ide dan pikirannya dengan bebas.
5)      Melatih siswa terbiasa memilih kosa kata dan kalimat yang sesuai dengan konteks kehidupan.
6)      Agar siswa terbiasa berfikir dan mengekspresikannya dalam tulisan dengan tepat.
7)      Melatih siswa mengekspresikan ide, pikiran, gagasan dan perasaannya dalam ungkapan bahasa Arab yang benar, jelas, terkesan dan imajinatif.
8)      Agar siswa cermat dalam menulis teks Arab dalam berbagai kondisi.
9)      Agar pikiran siswa semakin luas dan mendalam serta terbiasa berpikir logis dan sistematis.
Kemudian terdapat tujuan pembelajaran keterampilan menulis berdasarkan tingkatannya.
1)      Tingkat pemula
*      Menyalin satuan-satuan bahasa yang sederhana
*      Menulis satuan bahasa yang sederhana
*      Menulis pernyataan dan pertanyaan yang sederhana
*      Menulis paragraf pendek
a.       Tingkat menengah
*      Menulis pernyataan dan pertanyaan
*      Menulis paragraf
*      Menulis surat
*      Menulis karangan pendek
*      Menulis laporan
b.      Tingkat lanjut
*      Menulis paragraf
*      Menulis surat
*      Menulis berbagai jenis karangan
*      Menulis laporan[13]
Diantara tiga tujuan pembelajaran kitabah yang telah penulis paparkan diatas, tujuan yang lebih sesuai dan spesifik menurut penulis berdasarkan tingkatannya, yaitu tujuan belajar menurut Mahmud Kamil An-Naqoh.
C.    Jenis-Jenis Kitabah
Keterampilan menulis dalam pelajaran bahasa Arab secara garis besar dapat dibagi ke dalam tiga kategori yang tak terpisahkan, yaitu imlak (al-imla’), kaligrafi (al-khath), dan mengarang (al-insya’).[14]
1.      Dikte (imla’)
Imla’ adalah kategori menulis yang menekankan rupa/ postur huruf dalam membentuk kata-kata atau kalimat. Menurut definisi Mahmud Ma’ruf imlak adalah menuliskan huruf-huruf sesuai posisinya dengan benar dalam kata-kata untuk menjaga terjadinya kesalahan makna. Secara umum ada tiga kecakapan dasar yang dikembangkan dalam pembelajaran keterampilan imlak, yaitu kecermatan mengamati, mendengar, dan kelenturan tangan dalam menulis. Secara garis besar ada empat macam dan teknik yang harus diperhatikan dalam pembelajaran imlak, yaitu:
a.       Imlak menyalin (al-imla’ al-manqul) adalah memindahkan tulisan dari media tertentu dalam buku pelajar atau disebut juga dengan al-imla’ al-mansukh, sebab dilakukan dengan cara menyalin tulisan. Imlak ini cocok diberikan kepada pemula.
b.      Imlak mengamati (al-imla’ al-manzhur) adalah melihat tulisan dalam media tertentu dengan cermat, setelah itu dipindahkan ke dalam buku pelajar tanpa melihat lagi tulisan.
c.       Imlak menyimak (al-imla’ al-istima’i) adalah mendengarkan kata-kata/ kalimat/ teks yang dibacakan, lalu menulisnya.
d.      Imlak tes (al-imla’ al-ikhtibari) bertujuan untuk mengukur kemampuan dan kemajuan para pelajar dalam imlak yang telah mereka pelajari pada pertemuan-pertemuan sebelumnya.
2.      Menulis Indah (al-khat)
Al-khat (kaligrafi) adalah kategori menulis yang tidak hanya menekankan rupa/postur huruf dalam membentuk kata-kata dan kalimat, tetapi juga menyentuh aspek-aspek estetika (al-jamal). Macam-macam gaya/ aliran kaligrafi Arab berdasarkan ketentuan seni tulis Arab murni, yaitu:
a.       Khath kufi
b.      Khath naskhi
c.       Khath tsulutsi
d.      Khath faritsi
e.       Khath diwani
f.       Khat diwani jail
g.      Khath ijazahkhath riq’i
3.      Mengarang (al-insya’)
Mengarang (al-insya’) adalah kategori menulis yang berorientasi kepada pengekspresian pokok pikiran berupa ide, pesan, perasaan, dan sebagainya ke dalam bahasa tulisan, bukan visualisasi bentuk atau rupa huruf, kata, atau kalimat saja. Maka wawasan dan pengalaman pengarang sudah mulai dilibatkan. Mengarang dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu:
a.       Mengarang terpimpin (al-insya’ al-muwajjah) adalah membuat kalimat atau paragraf sederhana dengan bimbingan tertentu berupa pengarahan, contoh, kalimat yang tidak lengkap dan sebagainya.
b.      Mengarang bebas (al-insya’ al-hurr) adalah membuat kalimat atau paragraph tanpa pengarahan, contoh, kalimat yang tidak lengkap, dan sebagainya.
D.    Fase Pembelajaran Kitabah
Keterampilan menulis harus diajarkan secara bertahap, mulai dari tahap terendah kemudian pada yang lebih tinggi. Adapun prinsip-prinsip dalam mengajarkannya adalah:
1.      Tema dan ketentuan lainnya harus jelas
2.      Tema dianjurkan berasal dari kehidupan nyata atau pengalaman langsung dari peserta didik, misalnya tentang perayaan, piknik dan sebagainya atau dari pengalaman tidak langsung seperti gambar, film atau hasil dari membaca.
3.      Pengajaran insya’ harus dikaitkan qowa’id dan muthala’ah karena insya’ adalah media yang tepat untuk mengimplementasikan  qowa’id yang idenya diperoleh dari muthala’ah.
4.      Pekerjaan siswa harus dikoreksi, jika tidak, maka peserta didik tidak mengetahui kesalahannya dan dia akan melakukan kesalahan lagi.
5.      Untuk mengoreksi kesalahan, sebaiknya diurutkan berdasarkan kepentingannya dan hendaknya dibahas dalam pelajaran khusus.[15]
Dalam aktivitas pembelajaran menulis, dapat dibagi menjadi tiga ketegori utama, yaitu menulis terkontrol, menulis terbimbing dan menulis bebas. Menulis terkontrol berada pada tahap pertama sedangkan menulis bebas pada tahap terakhir.[16]
1.      Menulis Terkontrol
Dalam aktivitas menulis pada tahap awal ini, seorang siswa banyak membutuhkan kontrol dari seorang guru, sehingga dengan demikian peranan guru dalam tahap ini masih sangat dominan. Berikut ini beberapa aktivitas menulis terkontrol yang diberikan oleh guru :
a)      Kalimat Jigsaw (Jigsaw Sectences). Aktivitas ini mirip dengan meniru teks, hanya saja dilakukan dengan hati-hati. Siswa harus mencocokkan setengah dari beberapa kalimat jigsaw dikertas terpisah.
b)      Wacana berjenjang
c)      Wacana cloz murni (pure cloze passages)
d)     Wacana cloze pilihan ganda (multiple chice cloze passages)
e)      Menyalin dan menulis (find and copy)
f)       Menyusun kalimat (sentence combining)
g)      Menyimpulkan
h)      Telegram

2.      Menulis Terbimbing
Berikut aktivitas menulis terbimbing:
a)      Menggunakan gambar (picture description)
b)      Cerita dengan gambar (picture sequence essay
c)       Kegiatan formal (formal practice)
d)     Menerangkan (making summary)
e)      Menggabungkan (making connections)
f)       Mencatat (note writing)
g)      Membalas surat (replying to letters)
h)      Menulis ulang iklan (replying to envertsements)
i)        Dialog berpasangan (half dialogues)
3.      Menulis Bebas
Aktivitas menulis bebas siswa merupakan aktivitas tahap terakhir yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengaktualisasikan hasil pola pikirannya dalam bentuk tulisan.
E.     Strategi Pembelajaran Kitabah
Sebelum membahas tentang berbagai macam strategi yang digunakan dalam pembelajaran kitabah, untuk lebih jelasnya penulis akan memaparkan pengertian strategi pembelajaran terlebih dahulu. Nana Sudjana mengatakan bahwa strategi belajar-mengajar merupakan tindakan guru melaksankan rencana mengajar, yaitu usaha guru dalam menggunakan beberapa variabel pengajaran (tujuan, metode, alat, serta evaluasi) agar dapat mempengaruhi siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[17] Dengan demikian, ia adalah usaha nyata guru dalam praktik mengajar yang dinilai lebih efektif dan efisien, atau politik dan taktik guru yang dilaksanakan dalam praktik mengajar di kelas.
T. Raka Joni, pakar pendidikan, mengartikan strategi belajar-mengajar sebagai pola umum perbuatan guru-murid di dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar. Sementara itu, Joyce dan Weill mengatakan bahwa strategi belajar-mengajar sebagai model-model mengajar.[18] Akhirnya, dari berbagai pendapat tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yakni strategi belajarmengajar sebagai operasionalisasi dari desain pembelajaran/tindakan nyata dari rencana mengajar. Kedua, strategi belajar-mengajar sebagai pemikiran abstrak konsepsional.[19]
Memperhatikan beberapa pengertian strategi pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.
Strategi pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metode/prosedur dan teknik yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan perkataan lain, strategi pembelajaran mengandung arti yang lebih luas dari metode dan teknik. Artinya, metode/prosedur dan teknik pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran. Hubungan antara strategi, tujuan, dan metode pembelajaran dapat digambarkan sebagai suatu kesatuan sistem yang bertitik tolak dari penentuan tujuan pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran, dan perumusan tujuan, yang kemudian diimplementasikan ke dalam berbagai metode yang relevan selama proses pembelajaran berlangsung.
Strategi yang dapat digunakan untuk pembelajaran kitabah dari berbagai tujuan yang telah dipaparkan sebelumnya diantaranya adalah sebagai berikut:[20]
1.      Menggandeng Huruf
a.       Tujuan
Agar siswa mengenal abjad dan melatih mereka menggandeng huruf-huruf hijaiyah.
b.      Alat yang digunakan
Kertas, pulpen, dan buku Iqra’ sebagai peraganya.
c.       Prosedur
*      Guru menyediakan gambar sebagai kata kunci, dan potongan kalimat.
*      Guru membagi selembar kertas kepada masing-masing siswa yang berisi gambar sebagai kata kunci, dan beberapa potongan kalimat yang disertai terjemahnya.
Biarkan siswa menggandeng kalimat yang terpotong itu menjadi susunan yang benar. Perhatikan contoh berikut:
Gandeng Kalimat ini:
ج ل س خ ا ل د ع ل ى ا ل ك ر س ي. و  ك ت ب ا ل د ر س و ق ر أ ك ت ا ب  ا ل ل غ ة  ا ل ع ر ب ي ة. و أك ل ط ع م ا ل ذ ي ذ ا.
 






2.      Ini Huruf Awalku
a.       Tujuan
Agar siswa mampu menulis kosakata bahasa Arab.
b.      Alat yang digunakan
Lembar kertas kerja dan papan tulis. Beberapa alat yang digunakan antara lain set kartu yang bertuliskan abjad Arab yang ditaruh di amplop, misalnya.
ق
ع
ك
ل
ب
 



قَلَمٌ
Kartu huruf tersebut dikembangkan dan ditulis di papan menjadi kata yang memiliki arti, misalnya:
ق
 



Lembar kertas kerja dan papan tulis.
c.       Prosedur
*      Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari beberapa orang.
*      Masing-masing kelompok mendapat satu set kartu, dan setiap kelompok mengutus satu orang sebagai wakil untuk menulis di papan tulis. Sebelumnya, kelompok harus menulis di lembar kertas kerja kosakata berdasarkan huruf abjad sebanyak mungkin.
*      Pemenangnya adalah kelompok yang memperoleh kata terbanyak dan memiliki arti.
3.      Menulis Kata Sambung
a.       Tujuan
Melatih siswa menulis kata sambung.
b.      Alat yang digunakan
Kalimat dan kumpulan kata sambung.
c.       Prosedur
*      Guru membagikan satu kertas berisi kalimat pertanyaan, dan satu kertas kata sambung dalam bentuk gambar.
*      Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan dengan melengkapi kalimat menggunakan kata sambung secara benar dan cocok. Perhatikan contoh berikut:
في – من – على – لكن – و – أيضا – إلى
 


‌أ)        القلم ________ المكتب ______ الكتاب ______ المحفظة.
‌ب)    ذهب خالد _____ المدرسة و حمل الكتب ______ يديه.
‌ج)      بيتي بعيد ______ المدرسة وبيت صديقي قريب _____ها
‌د)       عادل حزين ______ خالد سعيد
‌ه)        الأسرة غنية وخالد ________

 







4.      Menulis Kata Kerja
a.       Tujuan
Melatih siswa menulis kata kerja bahasa Arab
b.      Alat yang digunakan
Kalimat dan kumpulan kata kerja
c.       Prosedur
*      Guru membagikan kertas yang berisi tugas dalam bentuk game kelompok.
*      Guru meminta siswa menjawab pertanyaan dengan melengkapi kata kerja. Perhatikan contoh berikut:
خرجت – حمل – نظر – كتبت – ينام – يغلق – اشترى – ذهبت

‌أ)        _______ الأم من البيت و _____ إلى السوق صباحا.
‌ب)    ______الأب الهدايا من المدينة و _____ ملابسا جديدا.
‌ج)      حميد _____ في سريره و ______ باب حجرته.
‌د)       ______ فاطمة الرسالة لصديقتها في القرية.
‌ه)        _______ الطلاب مناظرا جميلا من السيارة.

 











5.      Menulis Harakat
a.       Tujuan
Menguatkan pemahaman siswa tentang bunyi dan harakat, menulis huruf gundul (tidak berharakat), mengidentifikasi bunyi harakat dari sebuah huruf, mengenal abjad, tulisan dan harakatnya. Permainan ini dijadikan sebagai langkah awal melatih kemampuan siswa dalam membaca, menulis, dan gramatika.
b.      Alat yang digunakan
Alat tulis
c.       Prosedur
*      Guru menyediakan selembar kertas yang berisi  tulisan Arab gundul, bagikan kepada siswa.
*      Guru meminta siswa untuk menulis (mengharakati) lafal gundul sehingga dapat dibaca dan diterjemahkan.
*      Lafal atau teks yang ditulis oleh guru harus menyesuaikan dengan kondisi siswa dari segi pengenalan huruf Hijaiyah, kosakat (mufradat), maupun struktur kalimat. Perhatikan contoh berikut:




·       أ د ر ج م ه ك ي
·       السلام عليكم
·       حميد يكتب الدرس في الحجرة.
·       في يوم العطلة,  سافر ت الأسرة إلى قرية جدي.
·       المدرس يعلم الطلاب في الفصل.

 









6.      Ini Huruf Akhirku
a.       Tujuan
Agar siswa mampu menulis kosakata bahasa Arab dengan baik dan benar.
b.      Alat yang digunakan
Set kartu yang bertuliskan abjad Arab yang ditaruh di amplop, misalnya:
م
د
ص
ب
ك
 




كِتَابٌ
ب
kartu huruf ini dikembangkan dan ditulis di papan menjadi kata yang memiliki arti. Misalnya:



c.       Prosedur
*      Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, satu kelompok terdiri atas beberapa orang.
*      Masing-masing kelompok mendapatkan satu set kartu, dan setiap kelompok mengutus satu orang sebagai wakil untuk menulis di papan tulis.
*      Pemenangnya adalah kelompok yang memperoleh kata terbanyak dan memiliki arti.

7.      Benarkan yang Salah
a.       Tujuan
Melatih siswa dalam kompetensi menulis, meningkatkan kemampuan analisis siswa, siswa dapat menganalisis dan mengoreksi kesalahan tulis satu dengan yang lainnya.
b.      Alat yang digunakan
Pulpen, kertas, dan papan tulis.
c.       Prosedur
*      Guru menyediakan kertas kosong
*      Mintalah siswa menulis sebanyak lima mufradat dan terjemahannya. Sebelumnya, mintalah siswa mengisi nama, kelas, dan nomor absen pada kertas tersebut.
*      Kumpulkan semua kertas yang sudah mereka kerjakan, lalu bagikan lagi secara acak. Jangan sampai siswa memperoleh kertas dengan namanya sendiri.
*     
Nama               :
Kelas               :
No. Absen       :
Mintalah siswa mengoreksi kesalahan penulisan abjad, istilah kosakata, dan terjemahannya.




8.      Word Net
a.       Tujuan
Melatih ekspresi dan imajinasi siswa. Selain itu, juga untuk memperluas kata benda dan kata kerja menjadi kata sifat atau kata keterangan.
b.      Alat yang digunakan
Lembar jawaban dan kartu (yang berisi kartu kata benda dan kartu kata kerja di kertas/ kartu lain).
c.       Prosedur
*      Bentuk siswa ke dalam beberapa kelompok
*      Masing-masing kelompok harus memperluas dengan sebanyak-banyaknya kata sifat jika kartu berisi kata benda, dan memperluas kata keterangan jika kartu berisi kata kerja. Perhatikan contoh:

بَيْتٌ
كبير
واسع
نظيف
ضيق
صغير
 










9.      Kartu Namaku
a.       Tujuan
Melatih siswa membuat kartu nama.
b.      Alat yang digunakan
Lembar kartu yang disediakan oleh guru.
c.       Prosedur
*      Bentuklah siswa ke dalam beberapa kelompok.
*      Setiap kelompok diberi kartu kososng.
*      Setiap siswa membuat kartu nama dalam bahasa Arab. Kartu tersebut berisi nama, alamat, sekolah, nomor telepon, dan lain sebagainya.
*      Kartu nama dikumpulkan dalam seduah kotak.
*      Guru mengacaknya, kemudian kartu nama ditukar dan dibagikan kepada antar kelompok, dan mereka saling mengoreksi.
*      Kartu nama ditukar dengan kelompok lain, dan kelompok lain menuliskan sesuatu kabar kepadanya.
10.  Musyarakat al-Kitabah al-Fa’alah
a.       Tujuan
Membuat siswa siap mengeksplorasikan gagasannya lewat tulisan, untuk melihat tingkat kemampuan siswa dalam menulis dan untuk membentuk kerjasama tim.
b.      Alat yang digunakan
Pulpen, kertas, dan papan tulis.
c.       Prosedur
*      Guru membuat pertanyaan-pertanyaan yang dapat memotifasi siswa untuk dapat membuat karangan pendek sebagai jawaban pertanyaan tersebut.  Misalnya:
ماذا تفعل فى المواقف الأتية !
أ‌.         ستذهب الى مرحلة لمدة ثلاثة أيام مع المدرسة
ب‌.    طلب صديق لك ان تساعده فى حل بعض المسائل، وانت مشغول.
ت‌.    وصلتك بطاقة تهنئة بعيد الفطر من خالك المفسر،
*      Minta siswa untuk menjawab, sekaligus mengembangkan jawabannya dalam bentuk narasi tulisan.
*      Minta siswa untuk berkeliling mencari teman yang dapat membantunya bekerjasama menjawab pertanyaan tersebut tekankan pada mereka untuk saling membantu.
*      Setelah pertanyaan terjawab semuanya, siswa diminta untuk kembali ketempat duduknya masing-masing. Jawaban-jawaban tersebut kemudian didiskusikan dari segi isinya dan susunan kalimatnya.
11.  Ta’bir al-Shuwar
a.       Tujuan
Untuk melibatkan siswa dalam menemukan dan menuntut ide cerita secara sistematis
b.      Alat yang digunakan
Poster (gambar lainnya), kertas, pulpen, dan papan tulis.
c.       Prosedur
*      Siapkan gambar yang sesuai dengan tema yang diajarkan kemudian tempelkan gambar di papan tulis.
*      Siswa diminta untuk mengidentifikasi gambar tersebut dan membuat tulisan secara runtut dan logis dalam waktu yang sudah ditentukan.
*      Siswa diminta untuk membacakan hasil tulisannya dan lainnya mengkritisi dari segi tata bahasannya.
*      Guru mengakhiri pembelajaran dengan menjelaskan kesalahan-kesalahan umum dalam tulisan siswa.

12.  Mafahim Ra’isiyyah
a.       Tujuan
Merangkum isi teks wacana yang kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan atau pembicaraan.
b.      Alat yang digunakan
Kertas, pulpen, gambar, diagram, dan papan tulis.
c.       Prosedur
*      Pilih satu topik bahasan bagi siswa menjadi tiga atau empat kelompok.
*      Minta siswa untuk membaca dan menelaah topik yang telah ditentukan, kemudian membuat rangkuman isi cerita dari bacaan tersebut dalam bentuk gambar atau peta konsep.
*      Setelah selesai minta tiap kelompok, melalui juru bicaranya untuk mempresentasikan hasilnya.
*      Bandingkan hasil telaah pemikiran mereka.
*      Evaluasi dan arahkan pola pikir mereka hingga skema yang dibuat terarah dengan ide bacaan.
13.  Kitabat al-Nasyarat
a.       Tujuan
Untuk melibatkan siswa sejak awal dalam merespon proses belajar mengajar di kelas.
b.      Alat yang digunakan
Kertas, pulpen, dan papan tulis.
c.       Prosedur
*      Bagikan kertas pada siswa
*      Siswa diminta menulis pada kertas yang telah disediakan tentang apa yang telah mereka pelajari hari ini, atau berupa evaluasi terhadap PMB atau juga dapat berupa tanggapan dan harapan yang mereka inginkan pertemuan berikutnya. Contoh:
هل فهمت هذا الدرس ؟
ماذا تعلمت من هذا الدرس ؟
ما رأيك في طريقة تعليم المدرس ؟
*      Jika waktu memungkinkan, guru memberikan komentar atau jawaban terhadap tulisan mereka.
14.  Kitabat al-Ma’lumat
a.       Tujuan
Untuk meningkatkan rasa peduli terhadap problematika kehidupan kemanusiaan di luar kelas dan diharapkan siswa melek lingkungan sekitar dan melihat permasalahan yang ada sebagai dari kehidupannya.
b.      Alat yang digunakan
Kertas, pulpen, media cetak dan elektronik.
c.       Prosedur
*      Bagikan kertas kepada siswa.
*      Siswa diminta untuk menulis informasi seputar problematika kehidupan yang mereka peroleh lewat media cetak, media elektronik, ataupun lewat pengamatan mereka atas realitas hidup manusia.
*      Setiap siswa diminta memmpresentasikan tulisannya satu persatu.
*      Guru memberikan komentar terhadap tulisan tersebut.
15.  In’ikas al-Maudlu’
a.       Tujuan
Untuk mengeksplorasikan objek langsung lewat kacamatanya.
b.      Alat yang digunakan
Gambar, kertas, pulpen
c.       Prosedur
*      Guru menyediakan gambar atau mengajak siswa keluar kelas untuk melihat langsung obyek yang akan ditulis (upayakan objek yang disajikan sesuai dengan tema pembelajaran).
*      Siswa diminta memperhatikan gambar atau obyek langsung.
*      Siswa diminta menulis tentang gambar atau obyek langsung tersebut secara runtut dan logis.
*      Secara perorangan, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil tulisannya dan dosen meminta alasan terhadap tulisan tersebut.
*      Pembelajaran diakhiri dengan klarifikasi dari guru.
16.  Mudzakarah Muwajjahah
a.       Tujuan
Siswa mampu memnuat catatan-catatan kecil dari materi yang akan disampaikan.
b.      Alat yang digunakan
Bagan, skema, kertas, pulpen
c.       Prosedur
*      Guru membacakan teks wacana secara lengkap, siswa diminta menyimak dengan baik.
*      Siswa diberi teks wacana yang tidak lengkap (mengandung titik-titik) dan mereka diminta untuk melengkapi teks tersebut berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil istima’. Misalnya:
صلاح الدين الا يوب . . . (١) . . . وقائد عظيم. عاش يحب العمل . . . (٢) . . . في سبيل الله، فكان يعمل مع . . . (٣) . . . بيده ويساعدهم.
Teks tersebut dapat disempurnakan bila dilengkapi kata-kata:
أ‌.         جنوده
ب‌.    مجاهد
ت‌.    امراة[21]










BAB III
KESIMPULAN

Di antara keterampilan-keterampilan berbahasa, keterampilan menulis adalah kemampuan dalam mendeskripsikan atau mengungkapkan isi pikiran, mulai dari aspek sederhana seperti menulis kata-kata sampai kepada aspek yang kompleks yaitu mengarang. Keterampilan menulis mempunyai tiga aspek, Pertama, keterampilan membentuk huruf dan menguasai ejaan. Ketika, keterampilan memperbaiki khath. Kedua, keterampilan melahirkan fikiran dan perasaan dengan tulisan. Jenis-jenis kitabah dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu; dikte (imla’), menulis indah (khath), dan mengarang (insya’).
Tujuan dalam keterampilan menulis disesuaikan dengan tingkatannya yaitu menulis terbimbing, menulis terkontrol, dan menulis bebas. Strategi pengajaran bahasa Arab ini hendaknya bertujuan bukan semata-mata untuk menghasilkan bahasa saja, melainkan bagaimana mengungkapkan gagasan dengan menggunakan sarana bahasa tulis secara tepat. Dengan kata lain, kegiatan menulis haruslah yang mungkin melibatkan unsur linguistik dan ekstra linguistik, memberikan kesempatan kepada siswa untuk tidak saja berfikir bagaimana menggunakan bahasa secara tepat, melainkan juga memikirkan gagasan-gagasan apa yang akan dikemukakan.














DAFTAR PUSTAKA

An-Naqoh, Mahmud Kamil, Ta’lim Lughah al-Arobiyah Lin-Naatiqin bilugotin Ukhro. Mekkah: Jamiah Ummul Quro, 1985.

Asyrofi, Syamsuddin, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: Idea Press, 2010.

______, Syamsuddin, Model, Strategi, & Permainan Edukatif dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: Aura Pustaka, 2014.

Aziz, Furqonul, et 1, Pengajaran Bahasa Komunikatif, Bandung : Remaja Rosda Karya, 1996.

Efendi, Ahmad Fuad, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, Malang: Misykat, 2012.

Efendi, Anwar, Bahasa dan Sastra dalam Berbagai Prespektif, Jogjakarta: Tiara Wacana, 2005.

Hamid, M. Abdul, dkk, Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: UIN Malang Press, 2008.

Hamzah, B. Uno, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Hermawan, Acep, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Iskandarwassid, Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung: UPI & Rosda Karya. 2008.

Mustofa, Syaiful,  Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

‘Ulyan, Ahmad Fuad Mahmud, al-Maharah al-Lughowiyah, Mahiyatuha wa Turuqu Tadrisuha, Darul Muslim, Riyadh, 1992.

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar-Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 1989.

Syahatah, Hasan, Ta’lim al-Lughah al-‘Arabiyyah Baina an-Nazhariyyah wa al-Tathbiq, al-Qohirah: al-Dar al-Mashriyah al-Lubnaniyah, 2002.

Yamin, Martinus, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: GP Press, 2003.

Zaenuddin, Radliyah, dkk, Metodologi & Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group, 2005.






[1] Syamsuddin Asyrofi, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Idea Press, 2010), hlm. 135.
[2] Ahmad Fuad Mahmud ‘Ulyan, al-Maharah al-Lughowiyah, Mahiyatuha wa Turuqu Tadrisuha, (Riyadh: Darul Muslim, 1992), hlm. 156.
[3] Anwar Efendi, Bahasa dan Sastra dalam Berbagai Prespektif, (Tiara Wacana: Jogjakarta), hlm. 327.
[4] Syaiful Mustofa,  Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 181.
[5]Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Rosda Karya. 2011. hlm. 151.
[6]Iskandarwassid, Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: UPI & Rosda Karya. 2008. hlm. 248.
[7] Ahmad Fuad Mahmud ‘Ulyan, al-Maharah…, hlm. 190.
[8] M. Abdul Hamid, dkk, Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: UIN Malang Press, 2008), hlm. 49.
[9] Ahmad Fuad Efendi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: Misykat, 2012), hlm. 181.
[10] Ahmad Fuad Mahmud ‘Ulyan, Maharatul…, hlm. 229.
[11] Mahmud Kamil an-Naqoh, Ta’lim Lughah al-Arobiyah Lin-Naatiqin bilugotin Ukhro. (Mekkah: Jamiah Ummul Quro, 1985). hlm.235.
[12]Hasan Syahatah, Ta’lim al-Lughah al-‘Arabiyyah Baina an-Nazhariyyah wa al-Tathbiq, (al-Qohirah: al-Dar al-Mashriyah al-Lubnaniyah, 2002), hlm. 242.
[13] Iskandarwassid, Dadang Sunendar, Strategi…, hlm. 292-293.
[14] Acep Hermawan, Metodologi…, hlm.151-166.
[15] Radliyah Zaenuddin, dkk, Metodologi & Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group, 2005), hlm. 81.
[16] Furqonul Aziz, et 1, Pengajaran Bahasa Komunikatif, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 1996), hlm. 131-138.
[17] Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar-Mengajar (Bandung: Sinar Baru, 1989), hlm. 147.
[18] B. Uno Hamzah, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan Efektif (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal. 14. lihat juga Martinus Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi (Jakarta: GP Press, 2003), hlm. 26.
[19] Pendapat kedua ini beralasan bahwa sebelum seorang guru menentukan strategi apa yang akan digunakan dihadapkan dengan berbagai hal, semisal bagaimana hubungan guru siswa, bagaimana proses pengolahan pesan dan sebagainya. Dengan kata lain, strategi sebagai kemungkinan variasi, yakni sekuensi umum tindakan pengajaran yang secara prinsipil berbeda antara yang satu dengan yang lain.
[20] Syamsuddin Asyrofi, Model, Strategi, & Permainan Edukatif dalam Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Aura Pustaka, 2014), hlm. 223-234.
[21] Radliyah Zaenuddin, dkk, Metodologi…, hlm. 82-95.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )


Nama Sekolah           :     ......................
Mata Pelajaran          :     Bahasa Arab
Keterampilan             :     Menulis (Kitabah)
Tema                          :     Al-Ta’aaruf
Topik                          :     Al-Qudratu ’Ala Al-Kitabah
Kelas / Semester        :     XI/ I
Alokasi Waktu           :     2 x 45 menit


STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan informasi secara tertulis berbentuk paparan atau dialog tentang Al-Ta’aaruf

KOMPETENSI DASAR
MENULIS
*      Menulis kata, frasa, dan kalimat dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat
*      Mengungkapkan gagasan atau pendapat secara tertulis dalam kalimat dengan menggunakan kata, frasa, dan stuktur yang benar

INDIKATOR PEMBELAJARAN
*      Menulis huruf hijaiyah, baik terpisah atau pun digabung dengan benar
*      Menulis kata dengan didekte dengan tepat
*      Membuat kalimat sesuai konteks
*      Menyususn kata menjadi kalimat dengan struktur yang tepat
*      Mampu menyusun kalimat menjadi paragraf yang ppadu dari gambar berseri
*      Meletakkan tanda baca secara tepat

TUJUAN PEMBELAJARAN                                                                 
Setelah proses pembelajaran selesai, siswa diharapkan mampu:
*      Menulis huruf hijaiyah, baik terpisah atau pun digabung dengan benar
*      Menulis kata dengan didekte dengan tepat
*      Membuat kalimat sesuai konteks
*      Menyususn kata menjadi kalimat dengan struktur yang tepat
*      Mampu menyusun kalimat menjadi paragraf yang ppadu dari gambar berseri
*      Meletakkan tanda baca secara tepat

BAHAN PENGAJARAN
Buku paket pelajaran Bahasa Arab unutk MA:
*      Huda, Saiful, 2008. Ulul Albab; Bahasa Arab Kelas X. KTSP Berdasarkan PP MENAG No. 2. Mojokerto: Sinar Mulia.
*      Hidayat, Dr. D. 2010. Ta’liimul Lughah Al-‘Arabiyah Pelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2008. Jilid 2. Semarang: PT. Karya Toha Putra.
*      Arifah, Zakiyah, dkk. 2011. Bahasa Arab Untuk SMA & Sederajat Kelas X. Malang: Misykat.
*      Fauzan, ‘Abdurrahman Bin Ibrahiim, dkk. 2006. Al-‘Arabiyah Baina Yadaik. Jilid 1. Saudi Arabiya : Makkah Al-Mukarramah.

MATERI PEMBELAJARAN
1.      Materi Prinsip
*      Menulis Bunyi-bunyi Bahasa Arab
Sakit – Mengetahui
أليم – عليم
Angan2 – Bekerja
أمل – عمل
Bumi – Menunjukkan
أرض – عرض
Pertanyaan – Batuk
سؤال – سعال
Orang2 Yang Sakit – Orang2 Yang Mengetahui
تألمون – تعلمون
Datang – Lapar
جاء – جاع
*      Menulis Huruf & Kata
أ/ا
...ا
...ا...
أ...
خبا
سال
أنا
*      Menulis Kalimat
خير جليس في الزمان كتاب
2.      Materi konsep
أنا تلميذ في المدرسة الثانوية بمدينة مالانج، بجاوى الشرقية. عمري ثمانية عشر. أصدقائي من أنحاء العالم. هوايتي المراسلة والموسيقى و قراءة الروايات. أتعلم اللغة العربية في المدرسة الثانوية. أنا أحب العربية. أريد الصداقة بهذه الرسالة.
3.      Materi Fakta

METODE
*      Langsung yaitu mengajarkan siswa secara intensif tentang Al-Ta’aaruf dalam menulis bahasa Arab.
*      Diskusi
TEKNIK
Drill (mencontoh, dan kebahasaan), kuis dan tanya jawab serta Induktif.
STRATEGI
Inkuiri yaitu pengajaran yang terpusat pada siswa dengan mengembangkan keterampilan menulis siswa sebagai rekan dalam klasifikasi pemecahan masalah.



LANGKAH PEMBELAJARAN
No.
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Waktu
Nilai Karakter
Kegiatan Awal
1.
Mengucapkan salam & menanyakan keadaan serta mengecek kehadiran siswa
Merespon pertanyaan guru
10
Menit
Kedisiplinan
2.
Mereview pelajaran yang telah diajarkan minggu lalu
Responsibelitas
Cinta ilmu
3.
Memberikan informasi tentang materi pembelajaran yang akan diajarkan
Memperhatikan
Keingintahuan
4.
Memberikan informasi tentang tugas-tugas dan langkah yang harus dilakukan siswa dalam kegiatan pembelajaran
Mempersiapkan diri
Keingintahuan
Kegiatan Inti
1.
Guru menyajikan kata melalui media kartu kata tentang Al-Ta’aaruf
Siswa menyalin kata yang dicontohkan oleh guru melalui media kartu kata tentang Al-Ta’aaruf
70
Menit
Kemandirian
2.
Guru menyajikan kalimat melalui media kartu kata tentang Al-Ta’aaruf
Siswa menyalin kalimat yang dicontohkan oleh guru melalui media kartu tentang Al-Ta’aaruf
Rasa percaya diri
3.
Guru mendikte kata, frasa, atau kalimat tentang Al-Ta’aaruf
Siswa menulis kata, frasa, atau kalimat yang didekte guru tentang Al-Ta’aaruf
Kecerdasan
4.
Guru menyuruh siswa untuk menyusun kata-kata menjadi kalimat
Siswa menyusun kata-kata menjadi kalimat di buku tulis atau di papan tulis
Kejujuran
5.
Guru meminta siswa untuk menyusun kalimat menjadi paragraph
Siswa memenuhi permintaan guru dan kemudian menyusun kalimat menjadi paragraf
Kecerdasan & kejujuran
6.
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
Siswa membentuk kelompok
Rasa tanggung jawab
7.
Guru menyuruh siswa maju ke depan untuk menuliskan kata, frasa, atau kalimat
Kelompok lain (selain kelompok yang ditunjuk) mengomentari tentang apa yang dituliskan
Keingintahuan
8.
Guru memberikan balikan dan komentar hasil diskusi kelompok siswa
Siswa bersama guru mengoreksi hasil diskusi kelompok
Rasa tanggung jawab
Kegiatan Penutup
1.
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
Siswa bersama guru menyimpulakan materi pembelajaran
10
Menit
Rasa tanggung jawab
2.
Guru memberikan tugas tentang materi yang diajarkan
Siswa menerima pemberian tugas dan mengeejakannya di rumah/di sekolah
Kemandirian
3.
Guru mengucapkan salam untuk mengakhiri proses pembelajaran
Siswa menjawab salam
Kedisiplinan

MEDIA PEMBELAJARAN
*      Kartu Bergambar
*      Papan Tulis
*      Audio-Visual
ASSESSMENT/ PENILAIAN
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrumen
Instrumen
*      Menulis huruf hijaiyah, baik terpisah atau pun digabung dengan benar
*      Menulis kata yang didengar oleh guru
*      Membuat kalimat dengan menggunakan kata yang sudah disiapkan
*      Mengurutkan kata-kata yang tersusun secara acak, agar menjadi kalimat yang benar dan tepat
*      Menyusun kalimat menjadi paragraf yang padu dari gambar berseri & mendeskripsikan gambar
*      Meletakkan tanda baca secara tepat

Tugas individu

Tugas kelompok

Test tulis

Menulis

Meniru

 Menyusun

Mengarang

Ulangan harian


‌أ.         رتب الكلمات الآنية لتصبح جملا مفيذة ابتداء مما تحتاة خط!
إندونيسي – إندونيسيا من – حسن – هو – جنسية – و – هذا
‌ب.   ضع الكلمات الآنية في جمل مفيذة!
دخل:.............................
يعمل:.............................
ولدت:............................


KRITERIA PENILAIAN
Keterampilam menulis
No.
Nama
Kriteria
Skor
Ketepatan menulis huruf
Ketepatan merangkai
Memahami wacana
Mengarang sederhana
25
25
25
25
100







Dikerjakan selama proses pembelajaran berlangsung!
Afektif
No.
Nama Siswa
Keaktifan
dalam kelas
Antusiasme
siswa
Kerjasama
Kelompok
Rata-rata


30
20
15
40
30
20
30
20
15













Keterangan:
            Skore 15/20     : KURANG
            Skore 20/30     : CUKUP
            Skore 15/20     : BAIK
            Nilai yang dicapai: x 100
                                                            Senin, 12 Mei 2012
Mengetahui,                                                               Penyusun,
Kepala Sekolah                                                         Guru Mata Pelajaran                                                                                  

(.....................)                                                             (.........................)

MATRIKS STRATEGI PEMBELAJARAN QIRA’AH

NO
TUJUAN
STRATEGI
MEDIA
EVALUASI
1.
Menulis huruf arab dan memahami hubungan antara bentuk huruf dan suara
Menulis Harakat

Menggandeng Huruf

Menulis Kata Sambung

Ini Huruf Awalku

Ini Huruf Akhirku

Menulis Kata Kerja

Benarkan yang Salah

*      Kalimat dan kumpulan kata sambung.
*      Kalimat dan kumpulan kata kerja
*      Pulpen, kertas, dan papan tulis.
*      Set kartu yang bertuliskan abjad Arab yang ditaruh di amplop, buku Iqra’
احتبار كتابة الحروف))
tes menulis  huruf, dengan cara guru membacakan huruf alphabet dan murid menuliskannya.
2.
Mengetahui tanda baca dan petunjuknya dan cara penggunaannya
3.
Menulis kalimat arab dengan huruf terpisah dan huruf bersambung dengan perbedaan bentuk huruf baik diawal, tengah ataupun akhir.
احتبار كتابة المقاطع) (
tes menulis potongan kata. Caranya tes ini guru mengucapkan potongan-potongan kata dan meminta murid untuk menuliskannya
4.
Penguasaan/mampu menulis dari kanan ke kiri
5.
Penguasaan cara penulisan bahasa arab dengan jelas dan benar
6.
Penguasaan menulis salinan kaligrafi atau tambalan-tambalan keduanya lebih mudah dipelajari
Word Net

Kartu Namaku
Lembar jawaban dan kartu
احتبار المحاكة))
Caranya guru menuliskan dipapan tulis kalimat, kemudian siswa menuliskannya dengan memperhatikan penulisannya.
7.
Mengetahui prinsip imla dan mengenal apa yang terdapat dalam bahasa arab
Kitabat al-Nasyarat

Kertas, pulpen, dan papan tulis
احتبار الإملاء: دمج الوحدات))
tes imla’: menyatukan kata.
(الأحكام) tes mengujikan hukum-hukum imla’.





8.
Menterjemahkan ide-ide dalam menulis kalimat dengan menggunakan tata bahasa arab yang sesuai dengan kata
Musyarakat al-Kitabah al-Fa’alah

Ta’bir al-Shuwar

Pulpen, Kertas, dan papan tulis
احتبارات  اللإنشاء الحر))
Siswa diberi kebebasan untuk memilih tema, mengembangkan pikiran-pikirannya, penggunaan mufradat atau tarkib dalam tulisannya,
9.
Menterjemahkan ide-ide dalam menulis kalimat yang benar dengan menggunakan kata yang benar dalam kontek mengubah bentuk kata atau mengubah kontruksi makna (mufrad, mutsanna jama, mudakar muannast, idhofat,dsb)
Kitabat al-Ma’lumat

Mudzakarah Muwajjahah
Kertas, Pulpen, Media cetak, dan Media elektronik

Ihtibaru tahlilu tauqidil faqroh, yakni menganalisa tujuan dari penyusunan paragraph, seperti menganalisa tempat, waktu, deduksi induksi dll. Tes ini ditujukan untuk mengukur seberapa jauh kefahaman siswa
10.
Menterjemahkan ide-ide tertulis dengan menggunakan tata bahasa yang sesuai
In’ikas al-Maudlu’
Gambar, Kertas, Pulpen, Kamus
Mengkritisi film
Mendiskripsikan gambar
Mengkritisi dialog atau wawancara
Membalas surat
Menyempurnakan bacaan
Mendiskripsikan peta
Mengembangkan kerangka penulisan menjadi paragraph
Mendiskripsikan daftar
11.
Menggunakan gaya bahasa yang sesuai untuk judul atau ide yang dinyatakan
Mafahim Ra’isiyyah
Diagram, Gambar, Kertas, Pulpen, Kamus, dan Papan tulis
احتبارات  التلخيص))
Meringkas adalah salah satu dari ketrampilan kitabah, yang sebenarnya masuk dalam insya’ al muwajjah. Meringkas bukan hanya pada kemampuan menulis, melainkan juga harus memahami bacaan sebelumnya.
12.
Kecepatan menulis mencerminkan dirinya dalam berbahasa yang benar,tepat jelas dan ekspresif.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar